Waspadai!! Si Kecil Juga Bisa Cantengan, Lho!




SEPANJANG hari Luri (3 tahun) rewel dan menangis. Gadis kecil itu tampak kesakitan. "Sakit ma...kukunya sakit!," teriak Luri seraya menyodorkan telunjuknya ke arah sang mama. Pantas saja Luri tak henti-hentinya menangis, ternyata jarinya terkena cantengan. Enggak heran sih, orang dewasa saja merasa tidak nyaman saat mengalami cantengan, apalagi anak sekecil Luri!  

Paronychia Alias Cantengan


Jika kuku jari kaki maupun tangan si kecil terdapat luka pada kulit di pinggiraannya jangan biarkan berkelanjutan! Luka yang kerap dianggap remah ini bisa berubah menjadi infeksi yang serius yang disebut cantengan atau dalam bahasa medis disebut paronychia. Luka yang terinfeksi bakteri atau jamur itulah yang menjadi biang keladi munculnya cantengan.

"Sebenarnya cantengan merupakan infeksi yang umum terjadi. Namun jika tidak ditangani dengan benar maka berpotensi untuk berkembang menjadi infeksi yang lebih parah, bahkan bisa menyebar ke seluruh jari," buka  dr Heryanto SpKK dari Rumah Sakit Umum Zahirah, Jakarta Selatan.

 

Menggigit-gigit Kuku

Menurut dr Heryanto, cantengan disebabkan oleh pertumbuhan kuku yang tidak sempurna hingga menusuk kulit halus di samping kuku sehingga menimbulkan luka.

Cantengan paling sering disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui kulit sekitar kuku yang telah rusak karena luka atau alergi. Biasanya penyebab utama cantengan adalah rusaknya kutikula yang berfungsi sebagai segel pelindung atau benteng pertahanan agar bakteri penyebab infeksi tidak mudah masuk ke dalam kuku.

"Kebiasan buruk anak-anak menggigit-gigit kuku, menghisap jari dan kesalahan dalam memotong kuku memudahkan masuknya bakteri ke dalam kuku. Selain itu teriritasi cairan sabun atau  zat kimia tertentu juga dapat menjadi penyebab bersarangnya bakteri," imbuh alumnus FK UNHAS ini.

Selain itu, jika kuku seringkali berada dalam keadaan lembab, maka jamur Candida pun dapat menyebabkan timbulnya cantengan akut. Kemungkinan akibat peradangan pada kulit yang teriritasi (dermatitis) jamur. Utamanya pada individu yang mengalami infeksi secara berulang di tempat yang sama.

Timbul Ruam Kemerahan

Tak sulit mengenali gejala saat si kecil terkena cantengan. "Bagian kuku terasa sangat sakit, kutikula mengelupas dan terjadi pelepasan lapisan kuku dari piringan kuku. Kemudian timbul ruam kemerahan dan pembengkakan di sekitar kuku yang disebut disebut dengan selulitis, rasanya sakit saat disentuh adalah gejalanya," terang dr Heryanto.

Pada cantengan akut kuku yang terinfeksi mengalami perubahan warna menjadi kuning-kehijauan, hal itu mengindikasikan terbentuknya gumpalan nanah di bawah kulit, atau disebut abses.

Jika Kemerahan Meluas

Moms harus segera membawa si kecil ke dokter saat kemerahan yang timbul mulai meluas menuju area di luar kulit sekitar kuku atau ke kulit dalam jari.

"Kemerahan yang muncul  tersebut menunjukkan bahwa infeksi yang terjadi mungkin membentuk infeksi yang lebih serius dan lebih dalam ke jaringan ujung jari (biasa disebut felon). Ini mengakibatkan si kecil tak dapat memindahkan sendi jarinya. Moms juga harus segera menghubungi dokter jika abses mulai terbentuk, pertanda infeksi yang terjadi mulai serius," beber dr Heryanto.


Berikut penuturan dr Heryanto mengenai langkah-langkah pembedahan tersebut:

1. Dokter akan menggunakan obat pemati rasa sejenis lidocaine untuk membuat kebal bagian jari yang akan dibedah. Kemudian dokter akan melakukan sedikit torehan pada bagian jari yang mengalami abses.

2. Kemudian, kuku jari yang terinfeksi dibalut kain kasa yang dibentuk menyerupai pipa, dengan tujuan agar proses pengeringan luka dapat berlangsung maksimal. Dikhawatirkan jika luka itu ditutup perban, abses akan terbentuk kembali.  Perban yang ujungnya terbuka harus dipakai sekitar 24 hingga 48 jam setelah dilakukan pembedahan.

3. Dalam kasus ekstrim, di mana infeksi dapat terjadi hingga ke bawah kuku jari, harus dilakukan tindakan pengangkatan kuku yang terinfeksi, baik sebagian ataupun seluruhnya.
4. Setelah cantengan mulai mengering, Moms dapat merendam atau membasahi jari si kecil menggunakan cairan hangat dengan komposisi 50 persen air hangat dan 50 persen sabun anti-bakteri cair. Lakukan secara rutin sebanyak tiga hingga empat kali sehari selama 15 menit, hingga luka mengering dan sembuh. Biasanya, antibiotik hanya akan diberikan pada kasus infeksi yang tak hanya melibatkan wilayah sekitar kuku saja, melainkan melebar ke bagian-bagian jari lainnya.
 (Mom& Kiddie//nsa)

0 komentar:

Posting Komentar