Bedak Tabur Sebabkan Kanker, Benarkah?

SIAPA sih yang tak ingin anaknya dibilang wangi? Karena alasan itulah tak sedikit dari Moms yang membaluri sekujur tubuh si dedek dengan bedak, tak terkecuali organ intimnya! Tapi belakangan beredar selentingan bahwa penggunaan bedak pada si kecil, konon akan menyebabkan kanker di kemudian hari. Apa benar?

Nah, agar Anda tak salah kaprah dengan informasi ini, dr Sri H Andayani SpA dari Omni Hospital, Pulo Mas, Jakarta dan dr Nooryda Hardjono SpKK yang berpraktek di Skin Beauty Menteng, Jakarta memberikan penjelasannya.

Belum Terbukti Menimbulkan Kanker

"Memang benar telah ada beberapa penelitian tentang hubungan bedak yang menyebabkan  kanker ovarium. Untuk beberapa tahun sekarang, fokus para ilmuwan adalah pada penggunaan bedak tabur, karena produk ini yang memang umum digunakan pada bayi, khususnya di daerah pangkal paha dan organ intimnya," buka dr Sri H Andayani SpA.

"Intinya adalah masih perlu lebih banyak penelitian lagi, karena hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa bedak menjadi salah satu biang keladi penyebab kanker pada bayi!," tegasnya lagi.

Hal tersebut diamini oleh dr Nooryda Hardjono, SpKK, "Hendaknya para orangtua jangan membedaki daerah vagina si kecil. Pasalnya serbuk bedak yang masuk ke dalamnya akan dianggap sebagai benda asing. Sedangkan masuknya benda asing ke vagina baik sengaja maupun tidak bisa menyebabkan peradangan pada vulva (lubang luar vagina) atau pada liang vagina yang kemudian dapat menimbulkan keputihan."

Masih menurutnya, bedak sendiri tidak diizinkan untuk digunakan di daerah organ intim, hanya boleh digunakan sebatas di lipatan paha (selangkangan). itupun dengan tujuan untuk mencegah iritasi yang disebabkan gesekan karena gerakan bayi, utamanya bayi yang bertubuh gemuk.

Bahaya Jika Mengandung Phthalate!

Produk keperluan bayi seperti bedak, sampo, dan pelembap ditengarai mengandung bahan kimia buatan yang dikenal sebagai phthalate. Phthalate sendiri merupakan bahan kimia yang biasa ditambahkan ke dalam adonan plastik untuk memperhalus tekstur, namun beberapa di antaranya digunakan pada produk kecantikan termasuk bedak. Berfungsi untuk mempertahankan keharuman.

"Bayi yang menggunakan ketiga produk itu berisiko lima kali lebih tinggi terpapar phthalate pada berbagai tingkatan dibanding dengan bayi yang tidak memakainya. Bahkan sebuah penelitian di Universitas Washington, Seattle, USA,  mengungkapkan dari semua bayi yang menjadi partisipan penelitian menunjukkan setidaknya ditemukan satu metabolit phthalate pada urinnya, walaupun bayi itu tidak secara langsung menggunakan ketiga produk tersebut," jelas dr Nooryda.

Masih menurut dr Nooryda, hasil penelitian tersebut masih perlu dikaji ulang dengan mengadakan penelitian-penelitian lanjutan.

Selain itu, phthalate juga disinyalir dapat memicu kanker karena bersifat karsinogenik, gangguan sistem syaraf, liver, dan gangguan sistem reproduktivitas. Bahkan pada manusia yang terpapar phthalate sejak dini dan dalam jangka waktu yang lama, akan mengalami keterlambatan pubertas.

Komisi Uni Eropa sendiri telah menyatakan bahwa phthalate termasuk dalam zat-zat yang berbahaya sehingga telah diklasifikasikan sebagai racun.

Non Parfum pun Belum Tentu Aman!

Jika Anda merasa aman dengan memilih produk non parfum, Anda salah! Produk non parfum tidak berarti juga bebas phthalate, sebab produk kosmetik seringkali menggunakan tabir pengharum yang juga menggunakan bahan kimia lain.

"Jika orangtua peduli pada kesehatan anak, sebaiknya kurangilah pemakaian ketiga jenis produk perawatan tersebut. Karena sebenarnya bayi yang baru lahir sama sekali belum memerlukan sampo, bedak, dan pelembap, terutama yang memiliki jenis kulit normal," tegas dr Nooryda.

Terakhir, dr Nooryda berpesan dan mengingatkan, "Penting diperhatikan bagi orangtua untuk tidak memakaikan produk kosmetik pada anak karena faktor ikut-ikutan saja. Kenali dulu jenis kulit anak, sesuaikan penggunaan dengan kebutuhannya. Cukup berpegang pada prinsip dasar dari penggunaan kosmetik, yaitu 'sukses pada orang lain belum tentu sukses pada kita'. Jadi sekali lagi, daripada salah persepsi, akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter mengenai  penggunaan produk kosmetik bayi termasuk bedak dalam keseharian."
(Mom& Kiddie//nsa)

0 komentar:

Posting Komentar