Vaksinasi untuk anak anda

Berikut ini beberapa jenis vaksinasi untuk anak yang dibutuhkan untuk melindungi buah hati anda..
Image
 1. Varisella (cacar air)
Vaksinasi cacar air ditemukan sepuluh tahun yang lalu di Amerika Serikat. Tujuan utamanya bukan untuk menghilangkan rasa gatal yang ditimbulkan, tapi untuk menekan angka cacar air di dunia. Sekitar 10% dari anak-anak yang sudah divaksinasi pada usia 12 dan 18 bulan masih dapat tertular penyakit ini, meskipun kasus yang yang ditemukan cenderung lebih ringan. Dengan asumsi bahwa menderita cacar air bukan hal yang luar biasa, beberapa orang tua menolak pemberian vaksin ini.Untuk mencegah kasus penularan cacar air di masyarakat, pusat penelitian penyakit menular di Amerika (CDC) menganjurkan agar anak-anak yang berusia 4 hingga 6 tahun mendapatkan vaksinasi ulang. Vaksinasi ini kini tersedia dalam kombinasi vaksin MMR, yaitu vaksin MMRV.Dengan demikian, anak anda tidak perlu disuntik berulang kali, cukup digabung dengan jadwal vaksin MMR-nya.

2.Campak, Gondongan,Rubella
Meskipun ketiga jenis penyakit ini umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius,campak dan gondongan dapat memicu meningitis. Pada beberapa kasus, gondongan juga bisa menyebabkan tuli. anak anda akan mendapatkan dua kali vaksinasi MMR untuk ketiga macam penyakit ini : pertama di rentang usia 12 sampai 15 bulan, kedua di antara usia 4 sampai 6 tahun. Meskipun penelitian terdahulu mengatakan bahwa vaksinasi MMR dapat menimbulkan resiko autisme pada anak, banyak penelitian lainnya yang menggugurkan mitos itu.Di Amerika serikat, 2006, terjadi endemi campak yang mengejutkan para ahli kesehatan. Kasus berawal dari Universitas Iowa dan menyebar hingga Amerika bagian barat.Karena vaksinasi ulang MMR tidak direkomendasikan sebelum tahun1989, banyak orang dewasa yang mungkin tidak mendapatkan suntikan kedua. Pusat penelitan peyakit menular di Amerika (CDC) menunjukan bahwa satu dosis vaksinasi MMR mampu menghalau campak sebesar 80%, sementara suntikan ulangan memiliki tingkat efektivitas hingga 90%. Coba anda ingat kembali apakah anda sudah mendapatkan suntikan ulang.

3.Hepatitis B
Ini adalah jenis vaksinasi yang pertama kali akan didapatkan bayi anda. Biasanya vaksinasi diberikan beberapa saat setelah kelahiran. Si kecil akan kembali mendapatkan dua suntikan ulang sebelum ia berusia 18 bulan. Hepatitis B adalah penyakit liver (hati) yang sangat menular dan dapat menjadi kronis serta menginfeksi tubuh seumur hidup.Karena Hepatitis B ditularkan melalui hubungan seksual dan jarang disosialisasikan dengan bayi, perlunya imunisasi jenis ini seringkali membingungkan para orang tua. Pemberian imunisasi pertama kali setelah kelahiran  diperlukan karena seorang ibu yang terinfeksi (tanpa disadari) dapat dengan mudah menularkan virus tersebut pada anaknya saat proses melahirkan. Penyakit ini juga sangat membahayakan bayi, 90% dari kasus bayi yang terkena hapatitis B menjadi kronis dan satu dari empat bayi meninggal dunia. Sementara hanya 6% orang dewasa yang terkena hepatitis akan menderita hepatitis kronis.

4.Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit hati seperti hepatitis B. Bedanya, hepatitis A tidak menjadi kronis seperti tipe B. Vaksinnya dibutuhkan setidaknya selama satu bulan agar anak-anak bisa sembuh dari penyakit ini. anak anda akan mendapatkan dua dosis suntikan pada rentang usia 12 bulan hingga 2 tahun. Jarak antar suntikan setidaknya berselang enam bulan.

5.Difteri, Tetanus, Pertusis 
Jika sebelumnya vaksinasi untuk jenis penyakit ini dikenal dengan nama DPT, kini ada vaksinasi baru dengan nama DPaT. vaksin ini terdiri dari lima dosis suntikanyang berguna melindungi bayi dari difteri (penyakit pernapasan), tetanus (infeksi bakteri yang berpotensi fatal), dan pertusis (batuk rejan). Huruf "a" pada DPaT adalah "aselular" pertusis; ini adalah verrsi baru dari jenis imunisasi dengan efek samping yang jauh lebih ringan, seperti tidak timbulnya demam yang mungkin terjadi pada vaksinasi DPT.Hal ini karena vaksinasi DPT terdiri dari "satu sel" pertusis, sedangkan DPat hanya terdiri dari sebagian sel pertusis saja. Anak anda akan menerima empat kali suntikan dalam selang waktu antara usia 2 samapi 18 bulan. Suntikan yang terakhir dilakukan saat ia berusia 4 sampai 6 tahun. Pada usia 11 hingga 12 tahun, ia akan membtuhkan vaksinasi tambahan dengan jenis yang sedikit berbeda yaitu Tdap.
Batuk rejan atau pertusis adalah jenis penyakit yang mampu dicegah dengan pemberian vaksinasi. Gejala yang timbul adalah batuk keras yang tanpa henti, kadang kalaa bahkan mampu meretakkan tulang rusuk. Dan ada suara lenguhan panjang saat anak anda menarik napas diantara batuknya. Ada berbagai alasan mengapa penyakit ini acap kali timbul. Orang dewasa mungkin terkena karena mereka tidak mendapatkan vaksin secara lengkap. Beberapa jenis vaksin yang diberikan di tahun 1980-an masih kurang efektif. Kekebalan tubuh setelah pemberian vaksin untuk penyakit batuk rejan berkisar antara 5 sampai 10 tahun, itu sebabnya anak praremaja dan semua orang dewasa harus mendapatkan imunisasi ulang.
meskipun orang dewasa dan anak yang lebih besar umumnya dapat sembuh, risiko terbesar timbul jika mereka menularkan penyakit ini kepada bayi. Bayi terserang pertusis pada enam bulan pertama sebelum mereka sempat mendapatkan tiga kali suntikan DPat akan berada dalam keadaan bahaya. Statistik yang ada menunjukan angka yang sangat menyeramkan: 90% dari kematian akibat pertusis yang dilaporkan oleh Center for Disease Control & Preventation (CDC) di Amerika Serikat selama tahun 200 hingga 2004 terjadi pada bayi berusia dibawah 4 bulan.

 6.Hemofilis tipe B (Influenza)   
Hib menyebabkan penyakit meningitis yang sangat berbahaya. Virus meningitis akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan tertentu, tapi meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat menjadi fatal bagi tubuh hanya dalam hitungan hari. sebelum vaksin ini ditemukan di tahun 1980-an, Hib merupakan penyebab utama timbulnya bakteri meningitis yang menginfeksi anak-anak dibawah 4 tahun. dua per tiga dari kasus ini ditemukan pada bayi berusia dibawah 18 bulan. Kini vaksinasi dilakukan sebanyak dua atau tiga kali, pertama pada usia 2 bulan, kedua usia 12 sampai 15 bulan. Vaksinasi ini terbukti sangat efektif. Kasus Hib menurun drastis hingga 99%.

7. Polio
Saat Jonas Salk menemukan vaksin Polio yang aman dan efektif di tahun 1953, ini menjadi berita yang luar biasa. Saat itu, penyakit polio yang bisa membuat lumpuh dan umumnya menyerang anak-anak.Biasanya bayi diberi vaksinasi oral yang berisi virus polio hidup yang telah dilumpuhkan. Tapi vaksin jenis ini menimbulkan resiko (meski sangat kecil), yang justru akan menyebabkan timbulnya penyakit polio. Sejak tahun 2000, para dokter di Amerika hanya menggunakan vaksinasi inactivated polivirus dalam suntikan, yang tidak akan menimbulkan penyakit polio. Anak anda akan mendapatkan suntikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan dalam rentang usia anatara  6 sampai 18 bulan.vaksinasi tambahan diberikan pada usia 4 sampai 6 tahun. 
Tahukan anda? Polio masih menjadi aancaman-ditemukan lebih dari 1.300 kasus polio di seluruh dunia di tahun 2006. Karena orang  dapat berpergian ke berbagai Negara dengan bebas dan adopsi anak internasional pun bisa dilakukan. Setiap orang dari Negara manapun berisiko terkena polio. Ujar Henry Bernstein, D.O., Kepala unit anak di Dartmouth Hitchcock center di Lebanon, New Hampshire. Karena 95% orang terkena virus ini tidak menunukan gejala apapun (kasus kelumpuhan hanya timbul pada 1% penderita), maka penyakit ini umumnya terabaikan begitu saja menjadikan pencegahan melalui imunisasi sebagai hal yang sangat penting.

8. Meningokokus
 Penyakit meningokokus, adalah juga jenis penyakit yang bisa memicu timbulnya meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Dalam hitungan jam, seorang anak yang menderita meningitis bisa meninggal dunia, menderita tuli, atau kehilangan anggota tubuh karena penyakit gangrene. Formulasi vaksin terbaru meningokokus dikenal dengan nama MCV4. Vaksin ini melindungi anak dari empat macam jenis bakteri dan memberi perlindungan yang lebih lama dibandingkan vaksin terdahulu. CDC kini menganjurkan pemberian vaksin MCV$ bagi anak-anak usia 11 hingga 12 tahun.

9.Pneumokokus
Penyakit pneumokokus paling berbahaya jika menyerang anak berusia dibawah 2 tahun. Penyakit ini menyebabkan infeksi telinga, pneumonia (radang paru-paru), keracunan darah dan meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Vaksinnya bernama PCV (Pneumococcal Conjungate Vaccine) .Diberikan saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan rentang usia 12 hingga 15 bulan. Vaksin ini 80 % melindungi anak dari bibit penyakit penyebab meningitis pneumokokus. Dikombinasikan ddengan vaksin Hib, keduanya memberi hasil yangluar biasa dalam memerrangi jenis penyakit ini, ucapDr. Halsey. Tahukah anda? Vaksin ini wajib diberikan pada anak karena bakteri pneumokokus telah menunjukan kekebalan terhadap berbagai jenis antibiotik. 

10.Influenza
Diberikan sekali dalam setahun, vaksinasi ini berfungsi untuk melindungi tubuh anak dari bibit penyakit flu yang menyebar bebas di udara. Imunisasi dianjurkan untuk diberikan saat pergantian musim, dimana penyakit flu banyak terjadi. Untuk anak berusia 8 tahun ke bawah, dosis pertama yang disarankan adalah dua kali penyuntikan dengan rentang waktu antara empat hingga enan minggu. Vaksin influenza berisi virus flu yang telah dimatikan dan aman bagi bayi usia 6 bulan ke atas. Sejak 2005, anak-anak berusia 5 tahun di Amerika Serikat bisa mendapatkan vaksin yang diberikan melalui semprotan hidung dan bukan disuntikkan. Vaksin jenis ini berisi virus flu hdiup yang telah dilumpuhkan. Mulai tahun 2006 CDC merekomendasikan pemberian vaksin flu bagi anaak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, begitu pula dengan seluruh anggota keluarganya. (Anak berusia di atas 5 tahun yang menderita asma atau penyakit kronis lain sebaiknya juga mendapatkan vaksin ini). Studi terbaru menunjukan bahwa ibu yang mendapatkan vaksin flu saat kandungannya berada pada trisemester terakhir, melahirkan bayi-bayi yang terlindung dari penyakit influenza selama enam bulan pertama kehidupannya.
 
11.HPV
CDC memperkirakan lebih dari 20 uta orang di Amerika serikat terinfeksi virus human papillomavirus  (HPV). Virus yang paling umum ditularkan melalui hubungan seksual ini menjadi penyebab utama timbulnya kanker rahim yang menewaskan setidaknya 3.700 wanita setiap tahunnya. Vaksinasi terbaru terformulasi dalam tiga dosis suntikan dan direkomendasikan bagi anak perempuan usia 11 hingga 12 tahun. Karena HPV adalah penyakit menular seksual, pemberian vaksinasi jenis ini menimbulkan banyak kontroversi. Tetapi, studi klinis menunjukan vaksinasi ini terbukti efektif melindungi tubuh dari dua macam bibit penyakit HPV yang menyebabkan kanker rahim pada 70% kasus. Ke depan, tidak tertutup kemungkinan anak laki-laki juga dapat terinfeksi virus ini. Tujuan vaksinasi adalah untuk melindungi anak perempuan sebelum mereka aktif secara seksual dan terekspos virus HPV,” UNGKAP Dr.Bernstein, anggota American Academy of Pediatrics’ Committee on Infectious Diseases.

12.Rotavirus
Virus yang sangat umum ini adalah penyebab utama diare akut pada bayi dan balita. Karena bayi sering kali harus dirawat di rumah sakit ketika mengalami dehidrasi, rotavirus menjadi jenis vaksinasi yang diprioritaskan dalam pengembangan penemuan vaksinasi di Amerika. Vakasin sebelumnya telah ditarik dari peredaran tahun 1999 karena justru meningkatkan resiko timbulnya sejenis penyakit langka yang menghambat penyerapan usus. Vaksin rotavirus terbaru dijadwalkan akan diperbaharui pada table imunisasi wajib di tahun 2007. penelitian mendalam menemukan bahwa vaksin rotavirus sebenarbya tidak meningkatkan risiko timbulnya penyakit yang menginfeksi usus. Vaksin ini bahkan mengalami”kemampuan ganda”, yakni mencegah timbulnya rotavirus, dan mengurangi gejala yang timbul pada anak yang menderita penyakit ini. Vaksin rotavirus tidak disuntikan melainkan berupa vaksin cair yang diberikan melalui mulut. Penentuan waktu pemberian vaksinasi ini sangat penting, setidaknya  saat ini. Idealnya, bayi harus mendapatkannya saat  berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Bayi harus mendapatka ketiga dosis ini secara lengkapsebelum usianya mencapai 32 minggu.

(sumber: Parentsindonesia.com)

1 komentar:

terima kasih untuk informasi mengenai jenis vaksinasi pada anak. Untuk ibu-ibu jangan telat memberikan vaksinasi pada anak. Khususnya vaksin bcg. Kunjungi http://www.klinikvaksinasi.com/vaksin-bcg-hindari-penyakit-tbc-pada-anak-dengan-imunisasi-bcg/

Posting Komentar